Rabu, 25 September 2013

Seni rupa negar india


REFERENSI
SENI RUPA NEGARA INDIA


DI SUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK 2
1.DWI NUR SETIARINI K.D
2.SUCI ALIFKHA DIDIN
3.NUR WINDASARI
4.MARWAH FAIZAH
5.SUDIRMAN
6.HADI SAPUTRA


Daftar Isi
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  1
BAB 1 PEMBAHASAN
a)      Kesenian India . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  2
b)     Seni Lukis Tangan Ala Pengantin India . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   3
c)      Arsitektur India . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
d)      Dinasti Mauria  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  7
e)      Dinasti Asoka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10
f)       Dinasti Shunga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13
g)      Dinasti Kushan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
h)      Kebudayaan mahenjo –Daro dan Harappa di Lembah Indus . . .. . .18
i)        Zaman Raja-raja Maurya (322-184 SM) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..19
j)        Zaman Raja-raja Kushana (500 SM-300 M) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
k)      Seni Rupa Mathura (50-200 M) . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
l)        Seni Rupa Amarawati (150-300 M) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
m)     Seni Rupa Zaman Raja-raja Gupta (300-600 M) . . . . . . . . . . . . . . .  23
n)      Seni Rupa Zaman Raja-raja Chola . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
o)     Monumen Masa Lalu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
BAB 2 PENUTUP
a)      Saran dan Kritik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   33
b)     Daftar Pustaka . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .    34
c)      Keaktifan Siswa . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .    35



INDIA
a.    Kebudayaan mahenjo –Daro dan Harappa di Lembah Indus
Peradaban India lebih tua dari peradaban Mesir, Tionghoa, Irak, Persia, maupun Yunani. Kota Mahenjo-Daro dan Harappa di perkirakan berkembang pada tahun 3000-1500 SM.
Pada masa itu sudah ada tata kota yang indah dan teratur. Mahenjo-Daro dan Harappa terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian barat dan bagian timur. Di bagian barat terdapat benteng setinggi kurang lebih 20-40 kaki, sedang dibagian timur berderet bangunan-bangunan pemerintahan dan perumahan rakyat.
Kehidupan seni dan agama tumbuh dengan mengesankan pada masa itu. Di Mahenjo-Doro dan Harappa, rumah-rumah indah menunjukkan rumah milik rakyat. Pada waktu itu telah berkembang juga seni rupa yang berbentuk lukisan kambing, anjing, kijang, dan sebagainya yang di ukirkan pada tanda cap meterai sebagia jimat.
Peninggalan Zaman India purba lain ialah torso manusia laki-laki dari harappa yang terbuat dari batu kapur. Patung ini merupakan lambang wahana  syiwa nataraj.
Kebudayaan lembah indus tidak dapat dipisahkan dari agama Hindu, karena keduanya saling mengilhami dalam pertumbuhannya. Selain itu, peradaban zaman ini juga meghasilkan benda-benda berupa lempengan-lempengan tanah (terracotta) berbentuk segi empat bergambar binatang dan tulisan pictograph, yaitu tulisan gambar. Namun, tulisan tersebut belum ada yang mampu membacanya. Selain itu, juga ditemukan tembikar dan alat-alat pertanian.
Untuk melambangkan Dewi kesuburan. Mereka membuat patung wanita dengan kalung bersusun dan rambut kipas, buah dada dan pinggul di buat besar.
Kebudayaan Indus tertua adalah pada masa Amri. Peninggalannya berupa tembikar berhias polichrom dan perhiasan yang terbuat dari payance, kulit kerang, tanah liat, tulang, dan sebagainya.
b.    Zaman Raja-raja Maurya (322-184 SM)
Seni rupa yang dihasilkan pada Zaman ini antara lain berbentuk sebagai berikut :
1.    Stambha
Stambah merupakan tanda peringatan yang berbentuk tiang (tugu) yang dibuat dari batu, sehingga merupakan sebuah monolit. Bagian atas stambah biasanya dihiasi dengan lambang-lambang agama budha berupa Dharmacakra. Dharmacakra adalah binatang-binatang yang ada hubungannya dengan kehidupan Budha seprti gajah, banteng, dan kuda.
Stambah yang terkenal adalah stambah kepala singa yang di temukan di sarnath. Stambah ini menunjukkan adanya pengaruh persia.
2.    Stupa
Stupa merupakan tanda peringatan yang sangat penting dalam kesenian budha. Pada mulanya stupa berfungsi untuk menyimpan abu jenazah dan benda-benda suci lainnya. Stupa dianngap sebagai lambang Budhisme dan bagi penganut agam budha merupakan sumber kekuatan gaib. Stupa dipergunakan juga sebagai perhhiasan-perhiasan pada bangunan-bangunan budha.
Pada mulanya bentuk stupa berbentuk stengah bulatan (anda) yang ditempatkan diatas dataran (prasada) yang dibuat rendah dan lebar, karena itu orang dapat berjalan
 berkeliling diatasnya pada waktu dilakukan upacara (pradaksina). Di atas anda dipasang payung yang dikelilingi pagar (harmaika).
       Secara umum stupa terdiri dari dua macam bentuk yaitu :
·         Stupa Bharhut
Pada dasarnya seni pahat Bharhut bersifat monumental. Pagar stupa Bharhut penting sekali bagi sejarah di India karena memuat relief-relief yang memberikan gambaran tentang tingkatan pahat yang berkembang pada zaman itu.
·         Stupa Sanchi
Stupa ini didirikan sekitar tahun 185-170 SM. Pagar dan lapisan stupa sanchi terbuat dari batu pualam. Stupa ini dibuat pada zaman Dinasti Sungga dan bagian dalamnya diteruskan oleh dinasti selanjutnya. Sedang stupa satu dan tiga serta toranya dibuat oleh Dinasti Andhara.
3.    Wihara
Wihara merupakan tempat bagi para bhiksu dan tamu dari luar negeri. Selain itu, wihara juga berfungsi sebagai tempat pendidikan. Wihara di buat dari bahan-bahan yang mudah rusak seperti kayu, dan sebagian dari batu. Beberapa wihara di bangun dengan memahat gunung-gunung karang.
Bangunan wihara terdiri dari beberapa ruangan. Diantaranya :
1.      Di tengah terdapat ruang untuk keperluan bersama.
2.      Dikiri kanan  terdapat kamar-kamar kecil untuk para bhiksu dan tamu dari luar negeri.
3.      Diujung ( belakang) terdapat gandhakuti, yaitu ruang untuk budha sewaktu beliau hidup.
4.    Chaitya Grha
Chaitya grha artinya rumah yang didalamnya terdapat chaitya (stupa) yang dipuja. Bagi umat Budha, chaitya grha berarti rumah pemujaan. Di antara chaitya grha yang masih ada dan terkenal terdapat di karli, dekat bombay. Chaitya grha ini seluruhnya dipahat pada gunung karang. Rumah pemujaan tersebut mempunyai ukuran lebar 15 meter dan dalam 41 meter. Tekhnik pahatannya seperti tekhnik pahat kayu. Selain itu terdapat juga monolit-monolit yang berhias gajah yang dikendarai oleh dua orang (laki-laki dan perempuan). Dinding bagian dalam melengkung setengah lingkaran karena bentuknya menyesuaikan bentuk stupa.
c.    Zaman Raja-raja Kushana (500 SM-300 M)
Dinasti Kushana memerintah sekitar 300 tahun. Peningglalan-peninggalan kesenian zaman ini banyak terdapat di daerah Gandhara, berupa lukisan-lukisan fresco dari Ayanta.
Menurut daerahnya, seni rupa zaman ini di bagi atas 5 jenis yaitu :
1.     Seni rupa Gandhara
Gandhara merupakan daerah yang banyak dilalui bangsa-bangsa asing, sehingga kesenian Budhistis yang telah tumbuh. Bercampur dengan pengaruh dari yunani. Percampuran tersebut menghasilkan gaya kesenian baru yang disebut Graeco Budhistis.
Patung Budha zaman ini sudah berupa patung manusia, dan bukan hanya lambang-lambang seperti kesenian India Tengah, sedang stupanya lebih tinggi.
Secara rinci patung Budha dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.    Bergaya realistis, lebih disukai gaya sidharta sebagai raja lengkap dengan perhiasannya.
2.    Raut muka lonjong dan hidung mancung.
3.    Rambut bergelombang.
4.    Pakaian bhiksu terpengaruh gaya Yunani.
5.    Sikap duduk dengan kaki terjuntai.
6.    Terdapat tiga lipatan bahagia berjumlah tiga pada leher
7.    Prabha mandhala.
8.    Terdapat urna di antara du alis, di atas hidung.
9.    Gelung bertingkat tiga.
10.                        Telinga lebar dan besar.
2.     Seni Rupa Mathura (50-200 M)
Mathura terletak di India tengah. Kesenian yang tumbuh di zaman ini merupakan kesenian India asli.
Patung peninggalan zaman ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Tidak realitis
2.      Raut muka menunjukkan ciri India asli.
3.      Rambut bergelombang kecil-kecil.
4.      Sikap kaku
5.      Pakaian patung bergaya India kuno.
Seni stupa Mathura dikelilingi balustrade dari batu, yang dalam rencananya, sama dengan ralling dari Barhut dan Sanchi. Torana dan hiasan balustrade mempunyai hubungan dengan kesenian India kuno. Bagian-bagian yang menonjol dari ujung-ujung architraf torana berhias makara.
Makara dari Bharhut mempuyai sifat kesucian , sedang makara Mathura sifat kesuciannya telah hilang.
Pada abad-abad pertama. Mathura adalah pusat kesenian yang besar, tempat kesenian Budhistis menyebar keseluruh daerah Gangga dan jauh keluar.
3). Seni Rupa Amarawati (150-300 M)
Kota Amarawati terletak di India Selatan. Seni patung Amarawati terpengaruh gaya Gandhara Utara dan Mathura. Meskipun kesenian Amarawati ditunjukkan oleh Nagaryunikonda, yaitu keseniannya tidak dikerjakan dengan halus, namun ia penuh inspirasi. Gaya Budha dibuat sebagai lambang yang rimis dan bebas. Motif hiasnya kelihatan semarak.
Stupa Amarawati mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1.    Stupa lebih tinggi dibanding stupa Sanchi.
2.    Stupa dilapisi marmer dengan relief-relief yang menggambarkan macam-macam         hiasan kehidupan dari lambang-lambang budha.
3.    Stupa dibuat mirip penampilan candi menghadap empat sisi, di atasnya terdapat  lima tiang yang disebut Ayaka Khambha.
Seni bangunan Amarawati masih dapat dijumpai di Nasik dan Kanheri yang berupa wihara dan chaitya grha.
Selain itu, pengerjaan logam dipengaruhi oleh kesenian barat. Hal ini terbukti dari materai-materai, intaglio, dan kendaga yang berasal dari Bimaran dan Pashawar.
4). Seni Rupa Zaman Raja-raja Gupta (300-600 M)
Dinasti Gupta mulai menyingkirkan unsur-unsur kesenian asing (Yunani dan Mongol) dan menghidupkan kesenian India asli, yaitu kesenian India Arya. Istana-istana pada zaman Gupta dibangun dengan megah.
Kesenian Gupta dianggap masa kejayaan kesenian India, karena pada zaman itu hidup 9 seniman (nawa ratna) yang berhasil merumuskan aturan-aturan kesenian yang disebut chipasastra.
Selain seni rupa, pada masa itu juga berkembang seni arsitektur, kesusastraan dan seni musik. Seni rupa Dinasti Gupta antara lain berupa:
1.    Seni bangunan (kuil,biara, tugu, dan shaitya grha),
2.    Seni patung
3.    Seni lukis.
5). Seni Rupa Zaman Raja-raja Chola
Kerjaan Chola berdiri pada abad ke-10 dan terletak di India Selatan. Kerajaan ini lenyap setelah mengalami beberapakali perebutan kekuasaan.
Kerajaan Chola banyak mendirikan bangunan kuil. Di antaranya kuil Karlasa dan Ellora, yaitu kuil-kuil yang dipahatkan pada tebing-tebing batu yang keras.pekerjaannya dimulai pada pertengahan abad kedelapan. Kecuali itu, juga muncul kesenian yang berupa patung tembaga. Patung tembaga yang terkenal menggambarkan Natapraja.
Kira-kira pada abad ke-8 , di India lahir raja Shankarachatya yang memeluk Islam. Pada masa ini perkembangan kesenian berkembang dengan pesat. Keseniannya menunjukkan kesenian yang bermutu tinggi.
Secara garis besar, rumah-rumah pemujaan di India dapat dibedakan dalam berbagai corak.
1.    Corak Aryavarta
Yaitu rumah pemujaan yang berdiri sendiri. Bentuknya nampak langsing karena banyak garis-garis vertikal. Corak ini mempunyai menara. Puncaknya di lengkapi dengan hiasan yang disebut amalaka. Corak ini berasal dari India Utara.
2.    Corak Dravida
Corak Dravis berasal dari India Selatan. Rumah pemujaan merupakan kelompok yang berdiri sendiri terdiri dari beberapa bangunan. Kelompok bangunan tersebut terdiri dari gopuran (pintu gerbang) dan vimana rumah pemujaan sebenarnya). Bangunan corak Dravida tidak berkesan tinggi karena banyak dihiasi garis-garis horisontal.
3.    Corak Chalukya
Corak ini merupakan campuran antara corak India utara corak India Selatan.

Monumen Masa lalu
Keindahan alam India ditaburi dengan monumen yang tidak terbilang jumlahnya yang bertepatan disepanjang dan seluas daratannya . diantara monumen itu adalah kuil dan mesjid , istana dan makam, candi di gua, dan benteng. Hampir disetiap di mesjid didalam sejarah India meninggalkan berbagai monumen besar karena para raja itu bangga bila dapat membangun candi dan istana yang megah untuk menunjukkan ketataan beragama mereka dan kekuasaannya. Setiap daerah di India mengembangkan gaya budaya seni sendiri dan harta warisan berbagai tempat di India menghiasi negeri itu dengan berbagai museum di dunia.
Berbagai candi megah banyak terdapat di India Selatan, khususnya di Tamil nadu (Sebelumnya adalah negara bagian Madras). Di daerah Dekka, dekat Aurangabad, terdapat dua kelompok candi yang paling indah di dalam gua. Salah satunya, yaitu kelompok Ajanta, merupakan candi Budhha di seluruh pegunungaan itu telah digali untuk membentuk seuntaian tempat suci dan biara yang di pakai oleh bikhu Buddha. Bagian yang paling menarik dari kelompok Candi Ajanta adalah lukisan dinding dibeberapa bagian gua. Lukisan ini dikerjakan antara abad ke-1 sebelum masehi sampai ke abad ke-6 sangat termasyurh di dunia karena kekayaan seninya dan kekayaan warnanya. Tema lukisan itu diambil dari kehidupan sang Buddha dan dunia manusia. Dinding gua itu penuh dengan pemandangan orang laki-laki dan perempuan, dewa dan malaikat, burung-burung dan binatang, kelompok candi yang kedua, yaitu Ellora, terutama dalam candi Hindu. Candi yang paling terkenal dalam kelompok candi Ellora adalah candi Kailasa. Candi Kailasa ini digali dari bukit yang dibangun dari sebongkah batu besar. Dindingnya dihias dengan patung dewa-dewa agama Hindu yang lebih besar dari ukuran manusia. Kelompok candi Ellora dibangun pada abad ke-7 – ke-9 dan dianggap sebagai contoh karya terbesar para pengrajin India.
Di India utara, monumen yang utama terletak di kota-kota agra dan Delhi serta di negara bagian Rajasthan dan Bihar. Taj Mahal di Agra sangat dikenal di dunia karena kecantikannnya. Taj Mahal ini dibangun dari batu marmer dan dibangun sebagai makam Mumtaz Mahal, yaitu istri seorang kaisar Mogul abad ke-17, Syah Jahan. Bangunan ini selesai dalam waktu 20 tahun dan bernialai jutaan rupee. Benteng di Agra dahulu pernah digunakan sebagai rumah istana para kaisar Mogul. Di Delhi banyak terdapat bangunan dari berbagi periode sejarah. Di antaranya adalah Qutb Minar atau Minaret, yaitu menara azan yang tingginya 73 m dan sebuah makam Humayum, yaitu seorag kaisar Mogul abad ke-16. Rajasthan, tempat tinggal para tentara Rajput, memiliki banyak istana dan benteng yang termasuk diantara jajaran contoh-contoh arsitektur India yang terbaik.
INDIA – DARI ZAMAN KUNO HINGGA ZAMAN KEMERDEKAAN
Sejarah India adalah panjang dan kompleks. Peradaban yang mula-mula dikenal di Pati di beberapa kota kecil dan kota besar yang telah ditemukan oleh Para Arkeolog . di antara tempat yang terpenting di dalam prasejarah ini ( sekitar tahun 2500- 1500 sebelum masehi ) adalah di Mohenjodaro di Sind dan Harappa di Punjap (keduanya diwilayah Pakistan). Peradaban India yang pertama muncul bersama dengan peradaban Mesir zaman fir’aun dan sama kayanya di bidang materi dan kecanggihannya. Berbagai kotanya dibangun berdasarkan suatu rencana yang ditata dengan baik dan ramai sebagai pusat perdagangan.
Pada sekitar 1500 tahun sebelum masehi, sekelompok orang, suku Indoaria, berpindah ke India, mungkin dari daerah yang kini adalah Rusia Selatan. Suku Indo-aria berbeda dengan penduduk asli karena kulitnya lebih putih , bahasa, organisasi sosial, dan teknologinya. Selama berabad-abad mereka berhasil menahlukhan berbagai tempat di India di India Utara. Suku Indo-aria, yang ,mengembangkan kepercayaaan beragama yang lalu berevolusi menjadi agama Hindu, menjadi unsur budaya yang dominan di India. Walaupun akhirnya mereka bercampur dengan penduduk asli India, tetapi mereka banyak meninggalkan ciri-ciri khas mereka pada suku-suku bangsa yang tinggal di India.
Pada peradaban ke-6 sebelum masehi dua gerakan agama besar- Buddha  dan Jainisme muncul di India. Pada pertengahan abad ke-6 sebelum masehi, bangsa Persia menyerang Barat Laut India. Serangan mereka di ikuti oleh serangan dari bangsa Yunani dibawah kepemimpinan Iskandar yang Agung pada abad ke-4 sebelum masehi. Kerajaan India pertama yang besar-kerajaan Mauriyah- muncul sekitar tahun 324 sebelum masehi . penguasa terbesar adalah Raja Asoka yang memerintah sekitar tahun 274-272 sebelum masehi. Asoka menjadi seorang Buddha sehingga mengabdikan seluruh hidupnya demi tersebarnya agama Buddha di India dan Srilanka. Semasa Asoka lah seni bangunan ,India mulai menampakkan wujudnya. Asoka menyuruh rakyatnya menggali gua sebagai tempat tinggal Bikhu Buddha dan membangun Stupa – gundukan batu bata setengah lingkaran yang menyimpan batu suci Buddha. Asoka juga menyuruh rakyatnya mendirikan tiang-tiang yang besar. Banyaknya di antara tiang ini dengan prasasti yang banyak menceritakan tentang kejadian selama masa itu.
Kerajaan besar berikutnya di India utara (sekitar tahun 320- 500) adalah kerajaan Gupta. Kerajaan ini dianggap sebagai zaman keemasan dan zaman klasik India kuno. Di bawah pemerintahan Gupta, kesusastraan , seni, ilmu pengetahuan, dan kekayaan harta benda mencapai puncak kebesarannya. Selama masa ini pula, agama Hindu menjadi semakin mantap sebagai agama sebagian besar penduduk India.