REFERENSI
SENI RUPA
NEGARA INDIA
DI SUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK 2
1.DWI NUR SETIARINI K.D
2.SUCI ALIFKHA DIDIN
3.NUR WINDASARI
4.MARWAH FAIZAH
5.SUDIRMAN
6.HADI SAPUTRA
Daftar
Isi
Kata
Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB 1 PEMBAHASAN
a)
Kesenian India
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
b)
Seni Lukis
Tangan Ala Pengantin India . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . 3
c)
Arsitektur
India . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
d)
Dinasti
Mauria . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
e)
Dinasti Asoka
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . .10
f)
Dinasti Shunga
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .13
g)
Dinasti Kushan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . 15
h) Kebudayaan mahenjo –Daro dan Harappa di Lembah Indus . . ..
. .18
i)
Zaman Raja-raja
Maurya (322-184 SM) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..19
j)
Zaman Raja-raja
Kushana (500 SM-300 M) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
k) Seni Rupa Mathura (50-200 M) . . . . . . . . . . . .. . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . 22
l)
Seni Rupa Amarawati (150-300 M) . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
m)
Seni Rupa Zaman Raja-raja Gupta
(300-600 M) . . . . . . . . . . . . . . . 23
n)
Seni Rupa Zaman Raja-raja Chola . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
o)
Monumen Masa Lalu . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
BAB 2 PENUTUP
a)
Saran dan Kritik . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
b)
Daftar Pustaka . .. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
c)
Keaktifan Siswa . . .. . . . . . . . .
. . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
INDIA
a. Kebudayaan
mahenjo –Daro dan Harappa di Lembah Indus
Peradaban India lebih tua dari peradaban Mesir,
Tionghoa, Irak, Persia, maupun Yunani. Kota Mahenjo-Daro dan Harappa di
perkirakan berkembang pada tahun 3000-1500 SM.
Pada masa itu sudah ada tata kota yang indah dan
teratur. Mahenjo-Daro dan Harappa terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian
barat dan bagian timur. Di bagian barat terdapat benteng setinggi kurang lebih
20-40 kaki, sedang dibagian timur berderet bangunan-bangunan pemerintahan dan
perumahan rakyat.
Kehidupan seni dan agama tumbuh dengan mengesankan
pada masa itu. Di Mahenjo-Doro dan Harappa, rumah-rumah indah menunjukkan rumah
milik rakyat. Pada waktu itu telah berkembang juga seni rupa yang berbentuk
lukisan kambing, anjing, kijang, dan sebagainya yang di ukirkan pada tanda cap meterai sebagia jimat.
Peninggalan Zaman India purba lain ialah torso
manusia laki-laki dari harappa yang
terbuat dari batu kapur. Patung ini merupakan lambang wahana syiwa nataraj.
Kebudayaan lembah indus tidak dapat dipisahkan dari
agama Hindu, karena keduanya saling mengilhami dalam pertumbuhannya. Selain
itu, peradaban zaman ini juga meghasilkan benda-benda berupa
lempengan-lempengan tanah (terracotta)
berbentuk segi empat bergambar binatang dan tulisan pictograph, yaitu tulisan gambar. Namun, tulisan tersebut belum ada
yang mampu membacanya. Selain itu, juga ditemukan tembikar dan alat-alat
pertanian.
Untuk melambangkan Dewi kesuburan. Mereka membuat
patung wanita dengan kalung bersusun dan rambut kipas, buah dada dan pinggul di
buat besar.
Kebudayaan Indus tertua adalah pada masa Amri. Peninggalannya berupa tembikar
berhias polichrom dan perhiasan yang
terbuat dari payance, kulit kerang,
tanah liat, tulang, dan sebagainya.
b. Zaman
Raja-raja Maurya (322-184 SM)
Seni rupa yang
dihasilkan pada Zaman ini antara lain berbentuk sebagai berikut :
1.
Stambha
Stambah
merupakan tanda peringatan yang berbentuk tiang (tugu) yang dibuat dari batu,
sehingga merupakan sebuah monolit. Bagian atas stambah biasanya dihiasi dengan
lambang-lambang agama budha berupa
Dharmacakra. Dharmacakra adalah binatang-binatang yang ada hubungannya dengan
kehidupan Budha seprti gajah, banteng, dan kuda.
Stambah
yang terkenal adalah stambah kepala singa yang di temukan di sarnath. Stambah
ini menunjukkan adanya pengaruh persia.
2.
Stupa
Stupa
merupakan tanda peringatan yang sangat penting dalam kesenian budha. Pada
mulanya stupa berfungsi untuk menyimpan abu jenazah dan benda-benda suci
lainnya. Stupa dianngap sebagai lambang Budhisme dan bagi penganut agam budha
merupakan sumber kekuatan gaib. Stupa dipergunakan juga sebagai
perhhiasan-perhiasan pada bangunan-bangunan budha.
Pada
mulanya bentuk stupa berbentuk stengah bulatan (anda) yang ditempatkan diatas dataran (prasada) yang dibuat rendah dan lebar, karena itu orang dapat
berjalan
berkeliling
diatasnya pada waktu dilakukan upacara (pradaksina).
Di atas anda dipasang payung yang
dikelilingi pagar (harmaika).
Secara
umum stupa terdiri dari dua macam bentuk yaitu :
·
Stupa Bharhut
Pada dasarnya seni pahat Bharhut bersifat
monumental. Pagar stupa Bharhut penting sekali bagi sejarah di India karena
memuat relief-relief yang memberikan gambaran tentang tingkatan pahat yang
berkembang pada zaman itu.
·
Stupa Sanchi
Stupa ini didirikan sekitar tahun 185-170 SM. Pagar
dan lapisan stupa sanchi terbuat dari batu pualam. Stupa ini dibuat pada zaman
Dinasti Sungga dan bagian dalamnya
diteruskan oleh dinasti selanjutnya. Sedang stupa satu dan tiga serta toranya dibuat oleh Dinasti Andhara.
3.
Wihara
Wihara merupakan tempat
bagi para bhiksu dan tamu dari luar negeri. Selain itu, wihara juga berfungsi
sebagai tempat pendidikan. Wihara di buat dari bahan-bahan yang mudah rusak
seperti kayu, dan sebagian dari batu. Beberapa wihara di bangun dengan memahat
gunung-gunung karang.
Bangunan wihara terdiri
dari beberapa ruangan. Diantaranya :
1.
Di tengah
terdapat ruang untuk keperluan bersama.
2.
Dikiri
kanan terdapat kamar-kamar kecil untuk
para bhiksu dan tamu dari luar negeri.
3.
Diujung (
belakang) terdapat gandhakuti, yaitu
ruang untuk budha sewaktu beliau hidup.
4.
Chaitya Grha
Chaitya grha artinya
rumah yang didalamnya terdapat chaitya (stupa) yang dipuja. Bagi umat Budha,
chaitya grha berarti rumah pemujaan. Di antara chaitya grha yang masih ada dan
terkenal terdapat di karli, dekat bombay. Chaitya grha ini seluruhnya dipahat
pada gunung karang. Rumah pemujaan tersebut mempunyai ukuran lebar
15 meter dan dalam 41
meter. Tekhnik pahatannya seperti tekhnik pahat kayu. Selain itu terdapat juga
monolit-monolit yang berhias gajah yang dikendarai oleh dua orang (laki-laki
dan perempuan). Dinding bagian dalam melengkung setengah lingkaran karena
bentuknya menyesuaikan bentuk stupa.
c.
Zaman Raja-raja Kushana (500 SM-300 M)
Dinasti Kushana
memerintah sekitar 300 tahun. Peningglalan-peninggalan kesenian zaman ini
banyak terdapat di daerah Gandhara, berupa lukisan-lukisan fresco dari Ayanta.
Menurut daerahnya, seni
rupa zaman ini di bagi atas 5 jenis yaitu :
1.
Seni rupa Gandhara
Gandhara merupakan daerah
yang banyak dilalui bangsa-bangsa asing, sehingga kesenian Budhistis yang telah
tumbuh. Bercampur dengan pengaruh dari yunani. Percampuran tersebut
menghasilkan gaya kesenian baru yang disebut Graeco Budhistis.
Patung Budha zaman ini
sudah berupa patung manusia, dan bukan hanya lambang-lambang seperti kesenian
India Tengah, sedang stupanya lebih tinggi.
Secara rinci patung Budha
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Bergaya
realistis, lebih disukai gaya sidharta sebagai raja lengkap dengan
perhiasannya.
2.
Raut muka
lonjong dan hidung mancung.
3.
Rambut
bergelombang.
4.
Pakaian bhiksu
terpengaruh gaya Yunani.
5.
Sikap duduk
dengan kaki terjuntai.
6.
Terdapat tiga
lipatan bahagia berjumlah tiga pada leher
7.
Prabha
mandhala.
8.
Terdapat urna di antara du alis, di atas hidung.
9.
Gelung
bertingkat tiga.
10.
Telinga lebar
dan besar.
2.
Seni Rupa Mathura (50-200 M)
Mathura terletak di India
tengah. Kesenian yang tumbuh di zaman ini merupakan kesenian India asli.
Patung peninggalan zaman ini mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1.
Tidak realitis
2.
Raut muka
menunjukkan ciri India asli.
3.
Rambut
bergelombang kecil-kecil.
4.
Sikap kaku
5.
Pakaian patung
bergaya India kuno.
Seni stupa Mathura dikelilingi balustrade dari
batu, yang dalam rencananya, sama dengan ralling dari Barhut dan Sanchi. Torana
dan hiasan balustrade mempunyai hubungan dengan kesenian India kuno.
Bagian-bagian yang menonjol dari ujung-ujung architraf torana berhias makara.
Makara dari Bharhut mempuyai sifat kesucian ,
sedang makara Mathura sifat kesuciannya telah hilang.
Pada abad-abad pertama. Mathura adalah pusat
kesenian yang besar, tempat kesenian Budhistis menyebar keseluruh daerah Gangga
dan jauh keluar.
3). Seni
Rupa Amarawati (150-300 M)
Kota Amarawati terletak di India
Selatan. Seni patung Amarawati terpengaruh gaya Gandhara Utara dan Mathura.
Meskipun kesenian Amarawati ditunjukkan oleh Nagaryunikonda, yaitu keseniannya
tidak dikerjakan dengan halus, namun ia penuh inspirasi. Gaya Budha dibuat
sebagai lambang yang rimis dan bebas. Motif hiasnya kelihatan semarak.
Stupa Amarawati mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut.
1.
Stupa lebih
tinggi dibanding stupa Sanchi.
2.
Stupa dilapisi
marmer dengan relief-relief yang menggambarkan macam-macam hiasan
kehidupan dari lambang-lambang budha.
3.
Stupa dibuat
mirip penampilan candi menghadap empat sisi, di atasnya terdapat lima tiang yang disebut Ayaka Khambha.
Seni bangunan Amarawati masih dapat dijumpai di
Nasik dan Kanheri yang berupa wihara dan chaitya grha.
Selain itu, pengerjaan logam dipengaruhi
oleh kesenian barat. Hal ini terbukti dari materai-materai, intaglio, dan
kendaga yang berasal dari Bimaran dan Pashawar.
4).
Seni Rupa Zaman Raja-raja Gupta (300-600 M)
Dinasti Gupta mulai menyingkirkan
unsur-unsur kesenian asing (Yunani dan Mongol) dan menghidupkan kesenian India
asli, yaitu kesenian India Arya. Istana-istana pada zaman Gupta dibangun dengan
megah.
Kesenian Gupta dianggap masa kejayaan
kesenian India, karena pada zaman itu hidup 9 seniman (nawa ratna) yang
berhasil merumuskan aturan-aturan kesenian yang disebut chipasastra.
Selain seni rupa, pada masa itu juga
berkembang seni arsitektur, kesusastraan dan seni musik. Seni rupa Dinasti
Gupta antara lain berupa:
1.
Seni bangunan
(kuil,biara, tugu, dan shaitya grha),
2.
Seni patung
3.
Seni lukis.
5).
Seni Rupa Zaman Raja-raja Chola
Kerjaan Chola berdiri pada abad ke-10
dan terletak di India Selatan. Kerajaan ini lenyap setelah mengalami
beberapakali perebutan kekuasaan.
Kerajaan Chola banyak mendirikan
bangunan kuil. Di antaranya kuil Karlasa dan Ellora, yaitu kuil-kuil yang
dipahatkan pada tebing-tebing batu yang keras.pekerjaannya dimulai pada
pertengahan abad kedelapan. Kecuali itu, juga muncul kesenian yang berupa
patung tembaga. Patung tembaga yang terkenal menggambarkan Natapraja.
Kira-kira pada abad ke-8 , di India
lahir raja Shankarachatya yang memeluk Islam. Pada masa ini perkembangan
kesenian berkembang dengan pesat. Keseniannya menunjukkan kesenian yang bermutu
tinggi.
Secara garis besar, rumah-rumah
pemujaan di India dapat dibedakan dalam berbagai corak.
1.
Corak
Aryavarta
Yaitu rumah pemujaan yang berdiri
sendiri. Bentuknya nampak langsing karena banyak garis-garis vertikal. Corak
ini mempunyai menara. Puncaknya di lengkapi dengan hiasan yang disebut amalaka.
Corak ini berasal dari India Utara.
2.
Corak Dravida
Corak Dravis berasal dari India
Selatan. Rumah pemujaan merupakan kelompok yang berdiri sendiri terdiri dari
beberapa bangunan. Kelompok bangunan tersebut terdiri dari gopuran (pintu
gerbang) dan vimana rumah pemujaan sebenarnya). Bangunan corak Dravida tidak
berkesan tinggi karena banyak dihiasi garis-garis horisontal.
3.
Corak Chalukya
Corak ini merupakan campuran antara
corak India utara corak India Selatan.
Monumen Masa lalu
Keindahan alam India ditaburi dengan monumen yang
tidak terbilang jumlahnya yang bertepatan disepanjang dan seluas daratannya .
diantara monumen itu adalah kuil dan mesjid , istana dan makam, candi di gua,
dan benteng. Hampir disetiap di mesjid didalam sejarah India meninggalkan
berbagai monumen besar karena para raja itu bangga bila dapat membangun candi
dan istana yang megah untuk menunjukkan ketataan beragama mereka dan
kekuasaannya. Setiap daerah di India mengembangkan gaya budaya seni sendiri dan
harta warisan berbagai tempat di India menghiasi negeri itu dengan berbagai
museum di dunia.
Berbagai candi megah banyak terdapat di India
Selatan, khususnya di Tamil nadu (Sebelumnya adalah negara bagian Madras). Di
daerah Dekka, dekat Aurangabad, terdapat dua kelompok candi yang paling indah
di dalam gua. Salah satunya, yaitu kelompok Ajanta, merupakan candi Budhha di
seluruh pegunungaan itu telah digali untuk membentuk seuntaian tempat suci dan
biara yang di pakai oleh bikhu Buddha. Bagian yang paling menarik dari kelompok
Candi Ajanta adalah lukisan dinding dibeberapa bagian gua. Lukisan ini
dikerjakan antara abad ke-1 sebelum masehi sampai ke abad ke-6 sangat
termasyurh di dunia karena kekayaan seninya dan kekayaan warnanya. Tema lukisan
itu diambil dari kehidupan sang Buddha dan dunia manusia. Dinding gua itu penuh
dengan pemandangan orang laki-laki dan perempuan, dewa dan malaikat,
burung-burung dan binatang, kelompok candi yang kedua, yaitu Ellora, terutama
dalam candi Hindu. Candi yang paling terkenal dalam kelompok candi Ellora
adalah candi Kailasa. Candi Kailasa ini digali dari bukit yang dibangun dari
sebongkah batu besar. Dindingnya dihias dengan patung dewa-dewa agama Hindu
yang lebih besar dari ukuran manusia. Kelompok candi Ellora dibangun pada abad
ke-7 – ke-9 dan dianggap sebagai contoh karya terbesar para pengrajin India.
Di India utara, monumen yang utama terletak di
kota-kota agra dan Delhi serta di negara bagian Rajasthan dan Bihar. Taj Mahal
di Agra sangat dikenal di dunia karena kecantikannnya. Taj Mahal ini dibangun
dari batu marmer dan dibangun sebagai makam Mumtaz Mahal, yaitu istri seorang
kaisar Mogul abad ke-17, Syah Jahan. Bangunan ini selesai dalam waktu 20 tahun
dan bernialai jutaan rupee. Benteng di Agra dahulu pernah digunakan sebagai
rumah istana para kaisar Mogul. Di Delhi banyak terdapat bangunan dari berbagi
periode sejarah. Di antaranya adalah Qutb Minar atau Minaret, yaitu menara azan
yang tingginya 73 m dan sebuah makam Humayum, yaitu seorag kaisar Mogul abad
ke-16. Rajasthan, tempat tinggal para tentara Rajput, memiliki banyak istana
dan benteng yang termasuk diantara jajaran contoh-contoh arsitektur India yang
terbaik.
INDIA – DARI ZAMAN KUNO HINGGA ZAMAN KEMERDEKAAN
Sejarah India adalah panjang dan kompleks.
Peradaban yang mula-mula dikenal di Pati di beberapa kota kecil dan kota besar
yang telah ditemukan oleh Para Arkeolog . di antara tempat yang terpenting di
dalam prasejarah ini ( sekitar tahun 2500- 1500 sebelum masehi ) adalah di
Mohenjodaro di Sind dan Harappa di Punjap (keduanya diwilayah Pakistan).
Peradaban India yang pertama muncul bersama dengan peradaban Mesir zaman
fir’aun dan sama kayanya di bidang materi dan kecanggihannya. Berbagai kotanya
dibangun berdasarkan suatu rencana yang ditata dengan baik dan ramai sebagai
pusat perdagangan.
Pada sekitar 1500 tahun sebelum masehi, sekelompok
orang, suku Indoaria, berpindah ke India, mungkin dari daerah yang kini adalah
Rusia Selatan. Suku Indo-aria berbeda dengan penduduk asli karena kulitnya
lebih putih , bahasa, organisasi sosial, dan teknologinya. Selama berabad-abad
mereka berhasil menahlukhan berbagai tempat di India di India Utara. Suku
Indo-aria, yang ,mengembangkan kepercayaaan beragama yang lalu berevolusi
menjadi agama Hindu, menjadi unsur budaya yang dominan di India. Walaupun
akhirnya mereka bercampur dengan penduduk asli India, tetapi mereka banyak
meninggalkan ciri-ciri khas mereka pada suku-suku bangsa yang tinggal di India.
Pada peradaban ke-6 sebelum masehi dua gerakan
agama besar- Buddha dan Jainisme muncul
di India. Pada pertengahan abad ke-6 sebelum masehi, bangsa Persia menyerang
Barat Laut India. Serangan mereka di ikuti oleh serangan dari bangsa Yunani
dibawah kepemimpinan Iskandar yang Agung pada abad ke-4 sebelum masehi.
Kerajaan India pertama yang besar-kerajaan Mauriyah- muncul sekitar tahun 324
sebelum masehi . penguasa terbesar adalah Raja Asoka yang memerintah sekitar
tahun 274-272 sebelum masehi. Asoka menjadi seorang Buddha sehingga mengabdikan
seluruh hidupnya demi tersebarnya agama Buddha di India dan Srilanka. Semasa
Asoka lah seni bangunan ,India mulai menampakkan wujudnya. Asoka menyuruh
rakyatnya menggali gua sebagai tempat tinggal Bikhu Buddha dan membangun Stupa
– gundukan batu bata setengah lingkaran yang menyimpan batu suci Buddha. Asoka
juga menyuruh rakyatnya mendirikan tiang-tiang yang besar. Banyaknya di antara
tiang ini dengan prasasti yang banyak menceritakan tentang kejadian selama masa
itu.
Kerajaan besar berikutnya di India utara (sekitar
tahun 320- 500) adalah kerajaan Gupta. Kerajaan ini dianggap sebagai zaman
keemasan dan zaman klasik India kuno. Di bawah pemerintahan Gupta, kesusastraan
, seni, ilmu pengetahuan, dan kekayaan harta benda mencapai puncak
kebesarannya. Selama masa ini pula, agama Hindu menjadi semakin mantap sebagai
agama sebagian besar penduduk India.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar